Agar tercipta sebuah buku yang enak dibaca, peran layouter sangat diperlukan. Naskah yang sudah siap cetak harus diolah kembali oleh layouter. Sehingga tampilannya terlihat cantik, meskipun memuat teks, gambar atau ilustrasi. Penasaran dengan tugasnya, mari kita mengenal kerja layouter di penerbitan buku?
Kerja Layouter Mendesain Tata Letak Buku Secara Artistik
Seorang layouter harus memahami kaidah tata letak, karakter, seni dan lain sebagainya. Karena itu, seorang layouter dituntut memiliki kreativitasan tinggi. Sehingga mampu menyuguhkan tampilan buku yang mempesona. Sehingga sangat membantu meningkatkan penjualan bukunya.
Setelah editor menyatakan sebuah naskah layak cetak, maka proses selanjutnya ditangani oleh layouter. Supaya hasilnya sesuai dengan keinginan, maka layouter juga akan menjalin kerjasama dengan penulis.
Lalu, apa tanggung jawab layouter? Mereka bertugas dalam menyusun dan mendesain tata letak buku. Proses kerjanya meliputi menyusun elemen desain, yang tersusun atas teks dan gambar. Sehingga menghadirkan tampilan yang lebih menarik dan komunikatif.
Kerja Layouter Me-layout Buku Sesuai Segmen Pasar
Layouting adalah nyawa dari desain buku. Seorang layouter harus memahami dan mengaplikasikan ruang, ilustrasi, foto, garis, warna dan tipografi secara tepat. Komposisi berbagai unsur tersebut harus sesuai, agar desain buku terlihat sangat cantik dan memikat para pembaca.
Prinsip sederhana tapi seimbang juga harus diperhatikan oleh layouter. Tren desain yang tengah berkembang, segmentasi pasar dari buku juga harus dipahami. Sebagai contoh menata buku anak-anak tentunya sangat berbeda dengan buku bersegmen orang dewasa.
Layouter Harus Kuasai Bermacam Software Desain
Untuk menunjang kerjanya, seorang layouter harus menguasai berbagai software image editor. Seperti Corel Photo Paint dan Adobe Photoshop. Beragam software vector graphic juga harus dikuasai, seperti Freehand, Adobe Ilustrator dan Corel Draw.
Ada lagi aplikasi yang harus dikuasai layouter berkaitan dengan program berbasis desktop publishing. Program tersebut seperti Adobe Indesign, Adobe Pagemaker dan QuarkXpress. Semua program tersebut harus dikuasai, tentunya agar menunjang kerja layouter.
Layouter Harus Kuasai Teknologi Percetakan
Seorang layouter juga harus memahami perkembangan teknologi percetakan. Sehingga mengerti berbagai hal yang terkait, seperti jenis mesin cetak, plate, kalkir, separasi warna dan lain sebagainya. Mereka juga harus paham dengan model warna yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan buku.
Empat model warna yang digunakan dalam proses pencetakan, seperti CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black), RGB (Red, Green, Blue), grayscale dan bitmap. Berbagai hal tersebut akan menentukan hasil cetakan bukunya.
Layouter harus bisa bekerja dengan profesional, sehingga bisa menyuguhkan tampilan buku yang memikat. Desain yang ditampilkan tidak boleh monoton, terlihat kaku atau membuat mata mudah lelah saat membaca.
Setidaknya itulah berbagai tugas dan tanggung jawab dari seorang layouter buku. Tentunya bukanlah tugas yang ringan. Karena itu, pengetahuan dan pengalaman sangat menentukan hasilnya. Kalau Anda akan menggunakan jasa layouter independen, pastikan memilih yang berkualitas.
Kalau Anda akan menerbitkan buku secara mandiri, maka pastikan memilih penerbit terpercaya. Anda akan mendapatkan layanan dan fasilitas memadai, salah satunya adalah jasa layouting. Selain itu, Anda juga bisa menikmati layanan proofreading, desain cover dan promosi secara gratis.
Kerja penulis, editor, desainer, marketing dan kerja layouter harus kompak. Agar menghasilkan buku yang berkualitas, dan bisa merebut pasar. Karena itu hubungan harmonis setiap anggota tim harus terjalin dengan baik. Setiap bagian memiliki sumbangsih penting, karena itu harus terkoordinasi dengan sempurna.