fbpx
Lompat ke konten

Bintang Pustaka I Penerbit Buku Pendidikan I Anggota IKAPI

Ketahui Perbedaan Proofreader dan Editor Buku

Halo, Sobat Pustaka! Ketika seorang penulis menyelesaikan naskahnya, langkah penting selanjutnya adalah memastikan bahwa teksnya telah disunting dan diperbaiki dengan baik sebelum dipublikasikan. Dalam proses penyuntingan buku, sering kali terjadi kebingungan antara peran proofreader dan editor buku. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan kualitas naskah yang optimal, tetapi ada perbedaan signifikan dalam ranah kerja, peran, dan hasil kerja keduanya. Berikut ini adalah penjelasan terkait perbedaan antara proofreader dan editor buku.

Editor Buku

Editor buku adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam meninjau naskah dan proposal buku untuk memutuskan apakah buku bisa diterbitkan. Editor bukulah yang nantinya akan mengedit dan mengawasi proses publikasi naskah hingga menjadi buku. Dalam prosesnya, editor buku akan sering berkomunikasi dengan penulis dalam rangka penyempurnaan naskah.

Misalnya, editor buku teks atau nonfiksi dapat bekerja dengan penulis agar tulisannya sesuai dengan topik yang akan diangkat. Selain itu, editor juga berperan dalam mengecek kredit dan izin penggunaan sumber-sumber di dalam naskah. Meskipun nantinya naskah akan dicek lagi oleh proofreader, tetapi dalam melakukan pekerjaannya, seorang editor buku juga tetap harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan penulisan, baik itu salah ketik ataupun kalimat yang tidak efektif.

 

Proofreader

Proofreader adalah seorang yang bertugas mengoreksi naskah tertulis. Proofreader disebut juga pemeriksa naskah, pemeriksa aksara, atau penyelaras aksara. Tugas utama seorang proofreader adalah mengoreksi kesalahan dalam teks, seperti kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca. Proofreader juga memeriksa kesesuaian penggunaan huruf besar dan kecil.

Proofreader biasanya bekerja di bawah pengawasan editor atau redaktur. Setelah editor selesai mengedit naskah, proofreader membacanya kembali untuk memastikan bahwa semua perbaikan editor telah diterapkan dengan tepat. Proofreader bersifat netral dan menilai tulisan secara objektif.

Proofreading adalah proses yang penting sebelum naskah buku diterbitkan. Proofreading membantu memastikan bahwa tulisan bebas dari kesalahan dan mudah dipahami oleh pembaca. Oleh sebab itu, seorang proofreader harus memiliki keterampilan dalam bidang menulis dan mengedit, menggunakan komputer, serta detail dan teliti.

Apabila dilihat dari ranah kerja, peran, dan hasil kerja, berikut ini perbandingan antara editor dan proofreader.

1. Ranah Kerja
Editor buku bekerja pada tahap yang lebih awal dalam proses penyuntingan. Mereka terlibat dalam revisi substansi naskah, termasuk struktur, alur cerita, karakter, dan gaya penulisan.
Proofreader bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap naskah yang telah selesai diedit. Mereka fokus pada aspek-aspek teknis, seperti tata bahasa, ejaan, dan kesalahan ketik.

2. Peran
Peran editor buku lebih luas daripada proofreader. Seorang editor membantu penulis untuk mengembangkan naskahnya secara keseluruhan, memastikan konsistensi, koherensi, dan daya tarik cerita.
Peran proofreader adalah memastikan bahwa naskah bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan. Mereka tidak terlibat dalam perbaikan substansi atau isi dari naskah.

3. Hasil Kerja
Hasil kerja editor buku adalah naskah yang telah mengalami perbaikan substansial dan memiliki kualitas yang lebih baik. Mereka memberikan saran perbaikan terkait dengan struktur cerita, karakter, dan gaya penulisan.
Hasil kerja proofreader adalah naskah yang telah diperiksa dan diperbaiki dari segi teknis. Mereka memberikan catatan dan saran perbaikan terkait dengan kesalahan tata bahasa dan ejaan kepada penulis atau editor.

Meskipun proofreader dan editor buku memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan kualitas naskah, tetapi terdapat perbedaan signifikan dalam ranah kerja, peran, dan hasil kerja keduanya. Proofreader fokus pada aspek teknis seperti tata bahasa dan ejaan, sedangkan editor buku terlibat dalam revisi substansi naskah termasuk struktur, alur, dan karakter. Dengan memahami perbedaan ini, sobat pustaka dapat memilih dengan bijak apakah mereka memerlukan jasa proofreader, editor buku, atau keduanya untuk memastikan bahwa karya siap untuk dipublikasikan.