Bagi anda yang ingin menerbitkan buku, tentu saja tidak boleh melewatkan prakata. Prakata merupakan bagian awal dari sebuah buku yang menjelaskan proses kreatif pembuatan buku tersebut. Oleh sebab itu, prakata haruslah ditulis oleh penulis buku tersebut sendiri. Prakata yang dibuat semenarik mungkin akan memikat para pembaca. Jika sobat pustaka masih bingung cara menulis prakata pada buku, yuk simak pembahasan berikut.
Baca juga: Tips Produktif Menulis Selama Pandemi
Menulis Kata Pengantar, Referensi dari Berbagai Sumber
Cara Menulis Resensi Buku Non-Fiksi
-
Mengenali Bagian pada Prakata
Prakata terdiri atas empat bagian yang pada umumnya memiliki atas empat paragraf. Berikut penjelasan isi dari keempat bagian tersebut.
- Bagian Pertama
Pada bagian pertama berisi ucapan rasa syukur penulis telah diterbitkannya buku tersebut.Ucapan rasa syukur tersebut disesuaikan dengan keyakinan penulis.
- Bagian Kedua
Bagian kedua ini memuat uraian singkat terkait isi buku. Uraian tersebut bisa seperti sinopsis.
- Bagian Ketiga
Bagian ketiga berisikan ucapan terima kasih penulis. Ucapan terima kasih bisa ditujukan kepada keluarga ataupun pihak yang mendukung proses pembuatan buku tersebut.
- Bagian Keempat
Bagian keempat berisikan permintaan maaf penulis kepada pembaca. Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan pada buku. Pada bagian ini juga berisi harapan penulis terhadap buku yang ia terbitkan tersebut.
-
Tips Penulisan Prakata
Prakata yang berada di awal buku dapat diibaratkan display pada toko. Pemilihan diksi yang tepat pada penulisan prakata akan membuat menarik pembaca. Umumnya gaya penulisan prakata tergantung pada jenis buku. Pada buku non-fiksi seperti buku pendidikan, gaya bahasa akan bersifat kaku dan lebih terstruktur. Sedangkan gaya bahasa pada buku fiksi seperti novel akan lebih luwes.
Agar lebih dalam mengenali penulisan prakata, berikut ada beberapa tips yang bisa anda gunakan.
- Pada bagian awal paragraf yang berisikan ucapan syukur sebaiknya diawali dengan frasa. Hindari penggunaan pertama-tama karena akan mempersulit anda untuk menulis kedua-dua yang terasa inkonsistensi.
- Pada paragraf kedua selain berisi rangkuman buku juga dituliskan kelebihan-kelebihan buku. Penulis yang paling memahami isi buku dapat menjabarkan keistimewaan buku tersebut dibanding buku lain.Tulislah dengan bahasa persuasif untuk memikat pembaca.
- Ucapan terima kasih penulis pada paragraf ketiga sebaiknya menggunakan kata sapaan Bapak, Ibu, ataupun Saudara. Penulis dapat mengurutkan pihak yang membantu proses pembuatan buku dari orang yang paling spesial hingga yang biasa saja.
- Permohonan maaf pada paragraf keempat bisa dilanjutkan dengan penulis berkenan menerima kritikan dari pembaca. Hal tersebut dapat sebagai bentuk kerendahan hati penulis yang menyadari kekurangan dalam bukunya.
Demikianlah pembahasan mengenai bagian dan tips penulisan prakata. Jika sobat pustaka masih kesulitan menulis prakata, anda dapat membaca prakata dari buku-buku sebagai referensi. Anda juga dapat melihat beberapa contoh prakata di artikel sebelumnya yang berjudul ‘Menulis Prakata, Bedanya dengan Menulis Kata Pengantar’.