Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) memiliki 15 tanda baca dalam tata tulis bahasa Indonesia. tanda baca tersebut terdiri dari tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma(;), tanda titik dua(:), tanda hubung (-), tanda pisah (, tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda elipsis (…), tanda petik (“…”), tanda petik tunggal (‘…’), tanda kurung ((…)), tanda kurung siku ([…]), tanda garis miring (/), dan tanda penyingkat atau apostrof (‘). Dari kelima belas tanda baca tersebut, terdapat tiga tanda baca yang jarang dijumpai dalam tata tulis bahasa Indonesia.
Berikut ini adalah tiga tanda baca tersebut:
Tanda Baca yang Wajib Anda Diketahui
- Tanda pisah
Tanda pisah memiliki tiga fungsi. Pertama, dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat (PUEBI, 2015:49). Misalnya, ketika kita membuat kalimat tetapi ingin memberi penjelasan tambahan, tanda pisah dapat digunakan untuk memberikan fungsi tersebut.
Kedua, tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain (PUEBI, 2015:50). Ketika ada unsur kalimat yang memerlukan keterangan tambahan, tanda pisah dapat digunakan untuk memperjelas keterangan tambahan tersebut.
Ketiga, tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’ (PUEBI, 2015:50). Biasanya, penggunaan keterangan ‘sampai dengan’ sering tertukar dengan tanda hubung. Perbedaan antara tanda hubung dan tanda pisah terletak pada bentuk dan fungsinya. Bentuk tanda hubung cenderung lebih pendek dibandingkan tanda pisah.
Contoh penggunaan tanda pisah:
- Kesuksesan itusaya percaya bisa terwujuddiperjuangkan dengan sungguh-sungguh oleh diri sendiri.
- Mohammad HattaWakil Presiden pertama di Indonesiamenjadi tokoh yang muncul dalam uang kertas Rp100.000.
- Tanda elipsis
Tanda elipsis memiliki dua fungsi penggunaan. Pertama, tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan(PUEBI, 2015:51). Penghilangan suatu kalimat biasa dilakukan demi keperluaan peringkasan atau penegasan suatu hal.
Kedua, tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog (PUEBI, 2015:51). Dalam sebuah naskah dialog, tanda elipsis sering dijumpai karena digunakan sebagai penanda intonasi dan/atau sekaligus ekspresi pemainnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan tanda elipsis adalah 1) tanda elipsis harus didahului dan diikuti dengan spasi dan 2) tanda elipsis pada akhir kalimat harus diikuti oleh tanda titik sehingga jumlah titiknya ada empat (….).
Contoh penggunaan tanda elipsis:
- …, nila setitik rusak susu sebelangga.
- “Hai, kemarin saya bertemu kamu di … eh, maaf saya salah orang.”
- Tanda petik tunggal
Penggunaan tanda baca petik tunggal memiliki dua fungsi. Pertama, tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain (PUEBI, 2015:53). Pemakain tanda petik tunggal pada fungsi pertama banyak ditemui pada jenis kalimat langsung yang sudah memakai tanda petik pada awal kalimatnya.
Kedua, tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan (PUEBI, 2015:53).
Contoh penggunaan tanda petik tunggal:
- “Saya mendengar ayam berkokok ‘kukuruyuk’ pagi tadi,” ujar Sinta.
- bengkok ‘tanah garapan yang diberikan kepada pegawai desa di Jawa’
Tanda Baca yang Wajib Anda Diketahui