Pernahkah sobat pustaka menemukan tanda asteris (*) , apostrof (‘) , atau ampersand (&) ? Pasti sering dong, namun kebanyakan orang tidak mengetahui namanya. Tanda tersebut dapat digunakan sebagai pengganti atau penyingkat kata. Lalu bagaimana kaidah penerapannya? Mari kita mengenal lebih dalam ketiga tanda tersebut.
1. Asterisk
Istilah asterisk berasal dari bahasa Yunani, asteriskos yang artinya bintang kecil. Kita biasa melihat asterisk pada jurnal, surat, ataupun buku. Asterisk yang merupakan tanda bintang (*) dapat digunakan untuk menandakan catatan kaki, memperhalus kata kasar, ataupun menegaskan kata.
Jika dalam sebuah jurnal hanya memiliki beberapa catatan kaki, tidak perlu menggunakan nomor penunjuk anda dapat menggunakan tanda asterisk saja. Seperti contoh berikut.
Tanda asterisk dapat digunakan untuk memperhalus kata kasar seperti umpatan yang biasa ditemukan dalam buku atau terjemahan pada film. Seperti pada kata s**t, to**l, tanda asterisk digunakan untuk menggantikan dua huruf tersebut. Selain itu, asterisk dapat digunakan untuk menegaskan kata pada buku atau surat.
Pada buku, asterisk dapat digunakan untuk menegaskan kata yang kurang familiar dan diberi penjelasannya pada bawah buku. Asterisk juga dapat digunakan pada surat formal seperti ini.
Baca juga: MENGENAL KODE UNIK ISBN DAN ISSN YANG WAJIB KAMU KETAHUI!
PENTINGNYA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL TERHADAP PENERBITAN BUKU
Penyebab Writer’s Block dan Cara Mengatasinya
2. Apostrof
Apostrof dilambangkan dengan tanda (‘).Apostrof sering disalahgunakan pada do’a yang seharusnya doa serta Jum’at yang seharusnya Jumat. Dalam buku Ejaan Yang Disempurnakan: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), apostrof hanya memiliki satu fungsi. Fungsinya yaitu untuk menyingkat suatu kata atau tahun dengan menghilangkan beberapa bagiannya. Dalam hal ini apostrof diletakkan pada bagian yang hilang. Contohnya seperti berikut ini.
- Dia ‘kan pergi.
Kan berarti akan.
- Saya lahir di tahun ’99.
Apostrof menghilangkan angka 19 agar lebih singkat.
3. Ampersand
Ampersand sering kita gunakan dalam mengetik pesan atau bahkan menulis catatan. Ampersand atau simbol ‘&’ digunakan untuk menyingkat kata ‘dan’. Istilah ampersand sendiri diambil dari bahasa inggris yaitu and dan pada awal abad 19, ‘&’ masuk dalam jajaran alfabet Inggris kuno.Simbol ini lalu diresmikan sebagai sebutan ampersand dan muncul pertama kali dalam kamus pada tahun 1837. Ampersand tidak dapat digunakan untuk penulisan formal karena dalam PUEBI tidak memasukkan ampersand sebagai tanda baca. Selain dalam penulisan nonformal, ‘&’ digunakan dalam merek dagang seperti Little & Co atau A&W.