Anda punya naskah yang layak diterbitkan? Sudah mengirimkan naskah ke berbagai penerbit, tapi tak satu pun mau menerbitkan karya Anda? Saatnya Anda kenali jenis penerbit buku, agar karya Anda tetap bisa diorbitkan. Karena kehadiran berbagai macam penerbit tersebut, sekaligus menghadirkan solusi bagi para penulis.
-
Jenis penerbit Mayor
Jenis penerbit ini memiliki permodalan yang sangat kuat, sumber daya manusia memadai, dan saluran distribusi ke toko-toko buku besar di seluruh Indonesia. Sehingga setiap judul buku akan diterbitkan dalam jumlah ribuan untuk sekali cetak.
Tentunya, jenis penerbit mayor ini sangat mengutamakan keinginan pasar. Sebab tidak mau merugi, gara-gara bukunya tidak mendapatkan hasil penjualan yang memuaskan. Untuk itu, mereka sangat selektif dalam menyeleksi naskah atau tulisan.
Kalau naskahnya tidak sesuai dengan kriteria pangsa pasar penerbit mayor, maka sudah pasti tidak akan diterbitkan. Setiap penerbit mayor memiliki kriteria penilaian khusus atas sebuah karya, sehingga layak untuk diorbitkan.
Beberapa kriteria tersebut adalah kualitas kelengkapan naskah, merupakan tulisan asli atau bukan plagiat, dan memiliki selling point atau menjual. Pada dasarnya penulis harus mengikuti apa kemauan dari pihak penerbit mayor, jika naskahnya ingin diterima.
Oleh karena itu, jenis pernebit sangat penting diketahui. Sebelum mengirimkan naskah harus memahami karakteristik dari penerbit mayornya. Supaya kemungkinan diterimanya lebih besar. Meskipun terkadang harus melakukan editing naskah, agar lebih sesuai dengan keinginan penerbit.
-
Jenis Penerbit Indie
Jenis penerbit mayor sekali cetak buku mencapai ribuan eksemplar, tapi penerbit minor atau indie bisa menyesuaikan jumlah cetakannya. Jadi bisa mencetak buku mulai dari hitungan satuan. Biasanya buku dicetak sesuai dengan permintaan pemesan atau penulis. Oleh karenanya, biasanya menerapkan sistem pre order.
Salah satu kelebihan dari penerbit indie adalah naskah bisa segera dicetak tanpa menunggu waktu lama. Sangat berbeda kalau Anda mengirimkan naskah ke penerbit mayor. Anda harus menunggu waktu hingga enam bulan bahkan satu tahun untuk mengetahui apakah naskahnya diterima atau ditolak.
Jadi, dengan menerbitkan buku secara indie, waktunya lebih efisien. Segala proses penerbitan buku akan langsung diproses, seperti editing, layout, pembuatan cover buku hingga pencetakan. Apalagi kalau hanya mencetak dalam jumlah sedikit, maka semakin cepat prosesnya.
Setiap penerbit indie tetap memiliki kebijakan tersendiri. Oleh karena itu, penulis juga harus memahaminya. Selain itu, pastikan sudah memilih penerbit yang terbukti jujur dan bisa dipercaya. Agar tujuan Anda mencetak karya Anda bisa tercapai, dan mendapatkan profit yang diinginkan.
-
Vanity Publisher atau Penerbitan Berbayar
Bisa dikatakan jenis penerbit ini mirip dengan penerbitan indie. Hanya saja terdapat perbedaan pada fasilitas yang disediakan.
Kalau Anda menerbitkan buku di penerbitan indie, maka segala kebutuhan seperti editing, layout, dan desain cover buku menjadi tanggung jawab penulis.
Sebaliknya, vanity publisher memberikan fasilitas tersebut. Selain itu, juga tersedia paket penerbitan yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda.
Salah satu contoh penerbit yang mengusung konsep vanity publisher adalah Bintang Pustaka Madani. Penerbit yang berada di Yogyakarta ini menyediakan beragam layanan dan fasilitas memadai bagi para penulis. Seperti layanan gratis proofreading, layout, desain cover buku, dan ISBN.
Tak hanya itu saja, Bintang Pustaka Madani juga akan membantu penulis dalam pemasaran karyanya. Penulis akan memperoleh royalti dari hasil penjualan bukunya, dengan besaran 15-20%. Yang pasti royaltinya lebih besar daripada yang diberikan oleh penerbit mayor.
Nah, apakah Anda memiliki banyak ide atau gagasan? Baik yang sudah dituangkan dalam bentuk tulisan maupun belum, dan masih bingung cara membuat buku, segera berkonsultasi dengan tim profesional dari Bintang Pustaka Madani.