Buku ini menunjukkan cara-cara yang selama ini ditempuh para pemikir mainstream yang ingin mengkritisi kekerasan yang dialami perempuan dalam pengantin pesanan kurang efektif. Para pemikir mainstream cenderung menggunakan persepsinya sendiri. Permasalahan yang kemudian muncul adalah perkawinan ini tidak dilihat murni sebagai sebuah perkawinan, tapi sering kali dilihat menggunakan kaca mata lain bahwa dalam perkawinan ini ada merupakan bentuk human trafficking. Sementara perempuan menikah dengan laki-laki asing atas kerelaannya sendiri yang tujuannya ingin memperbaiki ekonomi, meningkatkan mutu kehidupan dan seterusnya
