Apa yang harus disiapkan oleh seorang entrepreneur? Keberanian untuk memulai usaha, fokus, fokus dan fokus! Di samping itu, harus disiapkan mental ke-entrepreneur-an, yaitu maha disiplin, mental baja, berani menjalani hidup menderita, mental yang haus belajar, dan yang tidak kalah penting adalah kemampuan untuk membaca konteks sosial, budaya, dan ekonomi dari masyarakat tempat entrepreneur itu hidup. Kalkulasi bisnis dan berbagai analisis kelayakan bisnis ada dalam jiwa dan pikiran entrepreneur, juga daya cipta terhadap sistem remunerasi dan insentif juga bagian yang sangat penting dimiliki oleh entrepreneur sebagai bentuk tafsir dari jargon bisnis mencapai tujuan melalui tangan orang lain.
Hal terakhir inilah yang menjadi fokus pembahasan dari buku ini, khusunya pada kewirausahaan di rumah makan/restoran Padang. Para entrepreneur rumah makan/restoran Padang seperti menjalani petualangan kehidupan, membangun bisnis bermodalkan tulang delapan karat atau tenaga fisik saja. Bukan bermodalkan uang, tetapi mereka memiliki kalkulasi, tidak hanya cost and benefit analysis tetapi kalkulasi dalam kehidupan keseluruhan, sehingga menjadi sangat manusiawi bila pilihan seseorang dijatuhkan pada hasil kalkulasi yang menguntungkan.
Buku ini secara khusus membahas saling keterkaitan antara aspek sosial budaya dengan aktivitas kewirausahaan serta kecerdikan entrepreneur “menafsirkan” suasana sosial budaya itu ke dalam pencapaian tujuan kewirausahaan, yakni mewujudkan kemakmuran ekonomi. Bagi penulis sangat menyadari, bahwa kewirausahaan dan akuntansi uniknya, tidak hanya terdapat dalam kegiatan bisnis rumah makan/restoran Padang, tetapi dalam semua kebudayaan masyarakat akan menghasilkan corak akuntansi kewirausahaannya sendiri-sendiri.