Model teaching factory berbasis kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) pada pendidikan menengah vokasi (SMK) memiliki karateristik dan penekanan pada pembekalan para peserta didik dengan kompetensi dan karakter kewirausahaan (technopreneurship) yang relevan dengan mitra industri (DU-DI). Isu-isu tantangan adalah: 1) Tenaga Kerja, peserta didik dan guru belum teredukasi dengan baik oleh pengetahuan dan pembelajaran kecerdasan artifisial; 2) Digitalisasi/infrastruktur belum memadai; 3) Kolaborasi Industri (DU-DI)-Sekolah dalam mengasah keterampilan peserta didik; 4) Kapasitas pelatihan berbasis kecerdasan artifisial; dan 5) Regulasi/kebijakan sekolah.
Keberhasilan model teaching factory berbasis kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) dapat dilakukan melalui tiga tahapan yaitu: Tahap I: Desain Produk. Pada tahap ini, dilakukan persiapan awal produk yaitu mempersiapkan sumber daya manusia (peserta didik dan guru), potensi sekolah, anggaran, bahan baku, infrastruktur dan mitra (DU-DI) yang terkait. Tahap II. Merancang Prototype. Pada tahap ini, melakukan pengembangan berupa gagasan dan pembuatan prototype awal (generasi I, II, III) melalui penelitian dan pengembangan (R&D) hingga pengujian produk. Tahap III: Presentasi Produk dan Pemasaran Masal. Pada tahap ini melakukan promosi ke pihak konsumen/ pengguna produk dan mitra industri (DU-DI), hingga tercapai pemasaran masal produk (siklus improvement) di pasaran.
Buku ini diharapkan menjadi sebuah informasi yang menarik dan bermanfaat bagi pendidik, peserta didik tingkat pendidikan menengah baik SMK/SMA.