Buku ini sebermulanya merupakan satu tulisan panjang sejenis monograf yang saya tulis atas atas permintaan https://alif.id untuk mengulas tema seni dan spiritualitas. Atas dasar inilah, maka rasa terimakasih saya yang pertama kali saya tujukan pada https://alif.id dan Susi Ivvaty. Juga pada keluarga saya yang selama ini menemani: (Alm.) H. Eko Suprayitno, Hj. Supini, Ajeng Dewanthi, keponakan saya: Aji dan Tio, serta buah hati saya yang pertama.
Sangkan-Paran
Original price was: Rp90.000.Rp81.000Current price is: Rp81.000.
Seandainya makna hidup yang paling mendasar ini dapat ditemukan, maka makna-makna hidup lainnya yang bersifat permukaan, yang senantiasa mengalami pasang-surut keadaan. Akan serupa guguran daun yang bersemi kembali ketika musim berganti. Itulah yang menjelaskan kenapa para pribadi seperti Kyai Wusman sendiri dapat hidup nyaman dengan statusnya yang hanya seorang “Kyai Desa,” atau Ki Agengt Beringin (Ki Ageng Suryomentaram) dengan statusnya yang hanya seorang “petani” yang jauh dari tawa-ejek, kemegahan dan kegemerlapan orang-orang yang lazimnya memiliki nama besar. Merekalah para pribadi yang sudah menemukan makna hidup yang paling mendasar: “Manungsa wus waskitha ing dunung.”
Weight | 200 g |
---|---|
ISBN | 978-623-6786-92-5 |
Jenis Kertas | HVS 70 Gram |
Jumlah Halaman | x + 145 |
Kategori | Sosial Budaya |
Laminasi Cover | Glossy |
Penulis | Heru Harjo Hutomo |
Tahun Terbit | Februari 2021 |
Ukuran Buku | 11×17 cm |