Buku ini mencakup 4 chapter yang membahas seputar kehidupan waria di Kota Palembang. Buku ini membahas waria di Sumatera Selatan, mulai dari kehidupan personal, sosial, dan keluarganya. Lalu kami juga membahas tentang cara melawan stigma dan diskriminasi serta harapan keluarga untuk seorang waria kedepannya. Pandangan buruk masyarakat terhadap kelompok waria sejatinya sudah tertanam sejak dahulu sehingga bukan hal mudah untuk menghilangkan stigma tersebut. Sebutan bencong atau banci juga sering ditunjukkan terhadap waria. Baik identitas sebagai waria maupun pekerjaan yang sedang mereka tekuni sering dianggap negatif oleh masyarakat. Identitas gender waria dianggap melanggar kodrat Tuhan hingga negara, melalui MUI, mengeluarkan fatwa bahwa keberadaan waria adalah haram. Stereotip negatif yang dialamatkan kepada waria tidak jarang ada yang berbuah menjadi tindakan. Kami berharap buku ini dapat memberikan sebuah gambaran dan kisah yang dapat menyuarakan perasaan para waria di luar sana mengenai stigma negatif yang mereka terima dan semoga buku ini bermanfaat untuk teman-teman semua dan hal-hal positif dapat sebagai inspirasi yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Menu
