Buku berjudul “Memaknai Cinta dan Lokalitas Melalui Sastra: Sebuah Intertekstual Novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck dan Siti Nurbaya” ini diawali dengan pertanyaan pada bab pertama, bisakah sastra memaknai cinta dan lokalitas? Penjelasan mengenai intertekstual dari beragam kajian menjadi topik pembahasan berikutnya. Pada bab ketiga, pembaca akan dibawa pada konsep intertekstual karya sastra dari beragam objek. Setelah itu, pembahasan akan berlanjut pada proses pencarian makna oposisi, transformasi, dan transposisi.
Uraian panjang pada empat bab pertama menjadi pengantar pada klimaks pembahasan, yakni persepsi dan bentuk cinta dalam Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Hamka dan Siti Nurbaya karya Marah Rusli. Pembahasan-pembahasan tersebut mengantarkan jawaban pertanyaan dari bab pembuka dengan menilik ideologi pengarang.