Banyak cara sebagai terapi bagi kesembuhan jiwa dan raga yang sakit. Fiskal A. Dachi telah menemukan terapi bagi kesakitan tersebut, yang boleh dikatakan sebagai pembebasan, yaitu “Menulis”. Karena hanya itu yang bisa dilakukannya. Setidaknya menulis baginya adalah sebuah celah kecil menuju padang kebahagiaan. Meski terkadang kebahagiaan itu terasa absurd. Karena definisi kebahagiaan bagi tiap orang pasti saja akan berbeda.
Fiskal A. Dachi telah menemukan kesadaran baru dengan menulis, bahwa perempuan berdaulat penuh atas dirinya, atas tubuhnya, atas pemikirannya, bahkan atas kebahagiaannya.
Tapi apakah lantas Fiskal A. Dachi benar-benar sudah menemukan jalan keluar atas segala persoalan kehidupannya lewat menulis? Jawabannya, semoga saja. Seberdaya apakah, bagaimanakah, seperti apakah perempuan dalam cerita ini?
Views: 998
Menyukai ini:
Suka Memuat...

Mengapa Tuhan menciptakan manusia? Apa tujuan manusia di bumi? Apakah Tuhan benar-benar ada? Jika Dia ada, mengapa manusia masih harus menanggung penderitaan? Bukankah Tuhan adil? Jika adil, mengapa kehidupan terasa begitu kontras—ada yang berlimpah kebahagiaan, sementara yang lain tenggelam dalam kesengsaraan? Apa akhir dari perjalanan hidup ini? Apakah kebahagiaan itu…

Buku ini akan membahas hasil pengamatan dan analisis penulis terkait gambaran tata kelola keuangan daerah yang baik pada sistem otonomi daerah yang ditujukan sebagai upaya peningkatan kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan public good and services, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan ekonomi daerah. Buku ini juga menjelaskan tentang pendelegasian dan…

Puisi-puisi dalam buku ini dikategorikan berdasarkan tema dan emosi yang terkandung di dalamnya. Buku dimulai dengan bab ketakutan (gugup, cemas, tersiksa, dan ragu-ragu), bab kesedihan (malu,kecewa, berduka, bersalah, kesepian, dan sengsara), bab kemarahan (iri,kesal, benci, cemburu, dan tersinggung), dan bab kebahagiaan (puas,lega, damai, jatuh cinta, bersyukur, dan semangat). Para pembaca…