Banyak cara sebagai terapi bagi kesembuhan jiwa dan raga yang sakit. Fiskal A. Dachi telah menemukan terapi bagi kesakitan tersebut, yang boleh dikatakan sebagai pembebasan, yaitu “Menulis”. Karena hanya itu yang bisa dilakukannya. Setidaknya menulis baginya adalah sebuah celah kecil menuju padang kebahagiaan. Meski terkadang kebahagiaan itu terasa absurd. Karena definisi kebahagiaan bagi tiap orang pasti saja akan berbeda.
Fiskal A. Dachi telah menemukan kesadaran baru dengan menulis, bahwa perempuan berdaulat penuh atas dirinya, atas tubuhnya, atas pemikirannya, bahkan atas kebahagiaannya.
Tapi apakah lantas Fiskal A. Dachi benar-benar sudah menemukan jalan keluar atas segala persoalan kehidupannya lewat menulis? Jawabannya, semoga saja. Seberdaya apakah, bagaimanakah, seperti apakah perempuan dalam cerita ini?
Views: 700
Menyukai ini:
Suka Memuat...

Puisi-puisi dalam buku ini dikategorikan berdasarkan tema dan emosi yang terkandung di dalamnya. Buku dimulai dengan bab ketakutan (gugup, cemas, tersiksa, dan ragu-ragu), bab kesedihan (malu,kecewa, berduka, bersalah, kesepian, dan sengsara), bab kemarahan (iri,kesal, benci, cemburu, dan tersinggung), dan bab kebahagiaan (puas,lega, damai, jatuh cinta, bersyukur, dan semangat). Para pembaca…

Buku ini akan membahas hasil pengamatan dan analisis penulis terkait gambaran tata kelola keuangan daerah yang baik pada sistem otonomi daerah yang ditujukan sebagai upaya peningkatan kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan public good and services, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan ekonomi daerah. Buku ini juga menjelaskan tentang pendelegasian dan…

Kita sebagai manusia, hanya beranjak dewasa atas nama cinta yang seakan bahagia, tanpa ada yang memberitahu soal kecewa yang datang beriringan. Seringkali kita dikejutkan dengan hal-hal yang berjudul anugerah Tuhan. Manusia yang datang dan pergi. Mimpi yang wujud dan waham. Buku ini menyatukan berbagai aspirasi kita menjadikan sebuah larik puisi…