Pantun sebagai sebuah karya sastra Indonesia klasik, yang akhir-akhir ini semakin banyak didengar. Pantun membutuhkan sajak atau rima antara sampiran dan isinya, sekaligus isinya juga harus syarat makna. Oleh karena itu, menurut hemat kami, pantun sebagai sebuah karya sastra berbasis budaya Melayu Nusantara perlu dihidupkan kembali.
Penyampaian cerita, ungkapan, dan nasihat lebih mengena jika dismpaikan dengan pantun. Nasihat keras pun pada seseorang yang disampaikan dengan pantun menjadi lebih mudah diterima tanpa ada rasa direndahkan.
Ke by pass jalan menurun,
Jalannya lurus sampai ke Pasar Raya
ibu-Ibu DWP menuliskan pantun,
tuk berkarya dan lestarikan budaya.
Ke UNAND jalannya dua jalur,
ke rumah sakit bersimpang dua,
dengan pantun ibu-ibu berutur,
semoga mengena di hati pembaca.
Jalan ke rumah sakit pergi berobat,
di Rumah Sakit UNAND dengan dokter ternama,
melalui pantun utarakan nasihat,
agar mudah teringat dan lebih mengena.
Buku ini merupakan kumpulan pantun karya ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Universitas Andalas, yang tertuang dalam berbagai momen dan kegiatan. Karya ini diharapkan menjadi sumbangan dalam memasyarakatkan budaya tutur ini.