Belajar ilmu pengembangan diri sungguh mengasyikkan. Manusia diciptakan oleh Sang Pencipta dengan tubuh, jiwa, dan roh. Manusia diberikan otak untuk berpikir, kebebasan untuk memilih,dan manusia dituntut untuk memiliki hidup yang seperti Sang Pencipta sabdakan dalam firman-Nya.
Manusia tidak hanya berjalan melalui siklus yang monoton dan tidak ada perubahan. Dan waktu ke waktu, sejak masa bayi sampai usia dewasa dan bahkan sampai senior memiliki hasrat untuk Iebih baik lagi, hasrat untuk sukses, dan hasrat untuk menata tangga ke next level. Meningkatkan din, mengembangkan diri dan berbagai sudut kehidupan mulai dan: kepribadian, sifat, karakter, perilaku, tujuan hidup, kepemimpinan, komunikasi, mental blok, potensi, kebiasaan, integritas, motivasi hidup, kecerdasan, kompetensi, potret din, pola pikir, mindset, mosnter diri, sisi gelap, burnout, pengenalan akan generasi, dan pengenalan akan uang.
Pengguna buku ini tidak hanya terbatas pada usia remaja dan pemuda, tetapi segala usia yang hendak membuka din dalam proses pengembangan diri menjadi manusia yang berpotensi. Biji tidak tahu akan jadi pohon sebesar apa dengan kualitas yang bagaimana. Biji harus ditanam dengan kedalaman tertentu agar tumbuh akar, alu dilanjutkan dengan pohon, dahan, daun, bunga,dan buah. Awalnya hanya sekecil biji, tetapi setelah berbuah akan bisa dirasakan kenikmatannya, kekuatannya, dan manfaatnya.Buku ini dipergunakan oleh jajaran akademisi sebagai buku pegangan untuk belajar mengajar. Bagi pembaca non akademisi,buku ini bisa dijadikan referensi literasi peningkatan pengembangan din, sehingga memunculkan generasi yang berakhlak, mumpuni, dan beradaptasi di era digital sekarang ini. Selamat menjadi manusia pembelajar!