Indonesia sudah cukup lama mengalami krisis pembelajaran (learning crisis). Hal ini berdasarkan penelitian BSKAP Kemendikburistek tahun 2021. Salah satu penyebabnya adalah masih banyak model pembelajaran konvensional yang dalam prosesnya tidak melibatkan siswa. Oleh karena itu, model pembelajaran yang variatif, inovatif, dan konstruktif perlu diciptakan agar dalam pembelajaran guru tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan kepada siswa. Akan tetapi, siswa juga ikut akfit untuk menemukan atau menerapkan ide–ide mereka sendiri, mengajar siswa menjadi sadar, dan secara sadar pula menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.
Buku ini akan mengulas paradigma baru dalam pendidikan di Indonesia, yaitu Merdeka Belajar. Ciri khas Merdeka Belajar adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented). Salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan adalah mind-mapping. Berdasarkan penelitian, mind-mapping terbukti meningkatkan kreativitas dan aktivitas dalam pembelajaran. Menggunakan mind-mapping dalam pembelajaran, terutama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, akan meningkatkan kreativitas dan aktivitas siswa. Buku ini dapat menjadi referensi untuk para tenaga pendidik yang ingin mempelajari lebih dalam dan mempraktikkan model pembelajaran mind-mapping.