“Antibiotik ini bolehkah dicampurkan dengan infus RL?” tanya seorang apoteker kepada rekan apoteker lainnya.
“Sepertinya boleh, tetapi saya agak ragu. Coba buka buku referensi untuk memastikan,” jawab apoteker.
“Ini maksudnya bagaimana, ya, bantu translate dong,” jawab apoteker lainnya.
Percakapan di atas merupakan beberapa contoh kejadian yang sering terjadi di ruang pencampuran obat rumah sakit maupun klinik. Referensi sebagai acuan untuk mencampurkan obat yang telah tersedia masih berbahasa asing dan beberapa hanya berbentuk e-book. Kondisi ini membuat pencarian referensi pencampuran obat kurang praktis. Jumlah obat yang dicampurkan juga sangat banyak jumlahnya sehingga tidak memungkinkan untuk dihafal satu per satu. Dibutuhkan referensi yang lebih praktis dan berbentuk tabel untuk mempermudah pencarian dan pemahaman tentang pencampuran obat. Dalam buku ini, dicantumkan obat yang paling sering dicampurkan dan dibuat agar buku mudah dibawa ke mana saja, sehingga lebih praktis, efisien, dan akurat dalam mendapatkan referensi pencampuran obat.