Kampung berperan penting dalam perkembangan kota. Banyak kota di Indonesia tumbuh berembrio dari kampung. Istilah “kampung” berkembang mencakup berbagai konteks, salah satunya adalah kampung tematik. Kampung tematik adalah pengembangan kampung dengan tujuan pembangunan tertentu. Pendekatan partisipatori menjadi penting dalam prosesnya, melibatkan masyarakat dalam perencanaannya.
Kampung Iwak di Kota Banjarbaru, dikenal dengan budi daya ikan, ditetapkan sebagai Kampung Tematik Pariwisata sejak tahun 2017. Kampung ini menampilkan gaya hidup unik dengan berbagai usaha terkait ikan dan kekuatan usaha kecil dan menengah yang berperan penting dalam manajemen air perkotaan, serta menjaga kualitas lingkungan kota.
Meskipun kampung ini memiliki indikator kualitas lingkungan yang baik, di sisi lain masih menghadapi masalah banjir berulang, parkir tidak memadai, dan ketiadaan rencana pengembangan kawasan. Untuk mencapai tujuan sebagai destinasi wisata, pengembangan Kampung Iwak dengan pendekatan partisipatif dianggap sebagai langkah realistis yang akan berdampak ekonomi, sosial, dan budaya. Masterplan spasial dan panduan program sosialisasi berkelanjutan penting untuk memastikan keberlanjutan kawasan ini.
Konsep utama masterplan ini adalah “M.E.E.T”, singkatan dari Mina Eco Edu Tourism. Konsep ini menggambarkan kawasan pariwisata perikanan yang memberikan pembelajaran dan nilai positif kepada lingkungan dan masyarakat. Mina berkaitan dengan ikan, eco singkatan dari ekologi, edu berarti edukasi, dan tourism mengacu pada pariwisata, sesuai dengan potensi dan posisi Kampung Iwak di lingkungan strategis, isu hidrologis, dan potensi perikanan yang berfokus pada kesehatan lingkungan.