Pandemi COVID-19 adalah sebuah penyakit katastrofik bagi seluruh umat manusia karena menyebabkan kerugian bukan hanya dari aspek kesehatan tapi juga semua aspek lain seperti ekonomi, budaya, perilaku manusia dan sebagainya. Kerugian ini terlampau lama dialami oleh seluruh umat manusia di muka bumi, sehingga manusia mencari cara untuk mengatasi pandemi ini secara gradual dan masif agar kerugian ini teratasi secara menyeluruh.
Ada begitu banyak riset yang dilakukan oleh seluruh dunia untuk menciptakan vaksin ajaib agar virus ini sirna dari muka bumi. Dalam perjalanannya, pembuatan dan implementasi vaksin ini banyak mendapat dukungan dan juga perlawanan dari masyarakat seluruh dunia. Ini disebabkan karena ada perbedaan cara pandang melihat vaksin sebagai instrumen untuk mengatasi pandemi COVID-19. Perspektif yang berbeda-beda ini memberikan dampak yang beragam yaitu ada yang menerima vaksinasi sebagai sebuah berkah untuk mencegah COVID-19 dalam perjalanannya, tapi ada juga yang menolak karena berbagai alasan yang dikemukakan.
Dalam teori Health Belief Model, kita melihat ada kepercayaan atau keyakinan dari masyarakat tentang bagaimana mereka memiliki persepsi dan berperilaku terhadap berbagai fenomena kesehatan yang terjadi di lingkungan sekitarnya, secara khusus menyikapi pandemi COVID-19 yang melanda dunia kita. Dalam buku ini, ada 5 model kepercayaan kesehatan yang dilihat, antara lain persepsi terhadap kerentanan tertular COVID-19, persepsi tentang keparahan penyakit COVID-19, persepsi tentang manfaat vaksinasi, persepsi yang menghambat vaksinasi COVID-19 dan persepsi untuk bertindak melakukan vaksinasi COVID-19. Kelima model kepercayaan kesehatan ini digambarkan secara tabulatif silang dan deskriptif, untuk melihat sejauh mana keyakinan masyarakat di Sulawesi Utara terhadap vaksinasi COVID-19 dan seberapa luas penerimaan vaksinasi tersebut di kalangan masyarakat.
Semoga buku ini bisa memberi manfaat kepada para pembaca sekalian.