Remaja putri yang tercukupi kebutuhan gizinya akan terjaga kesehatan reproduksinya, sementara remaja yang kurang gizi atau terlalu kurus akan berpengaruh terhadap kesehatan reproduksinya dan beresiko mengalami anemia. Remaja putri lebih rawan menderita kurang darah dibandingkan remaja putra. Remaja putri lebih membutuhkan zat besi dua kali lipat lebih banyak dari pada remaja putra karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya.
Anemia khususnya pada remaja dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan fisik, mudah lemas, konsentrasi belajar terganggu. Angka terjadinya anemia remaja putri di negara berkembang menurut WHO sekitar 53,7% dari semua remaja putri, anemia sering dialami remaja putri keadaan stress, haid, atau diet yang tidak benar. Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi anemia dengan mengkonsumsi satu tablet Fe setiap hari selama menstruasi berlangsung. Namun banyak remaja yang menolak mengkonsumsi tablet Fe dikarenakan efek samping dari tablet Fe. Cara kedua yaitu untuk mencegah anemia dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. Zat besi bisa diperoleh dari sayuran yang berwarna hijau dan dari sumber protein seperti daging, ayam, ikan dan telur. Telur mengandung banyak vitamin dan mineral yang diharapkan tubuh, termasuk vitamin A, asam folat, vitamin B6, B12, zat besi, kalsium dan fosfor. Kandungan gizi telur kaya akan protein yang tinggi. Telur juga mengandung Fe yang cukup tinggi.