Buku ini mengupas implementasi Peraturan Wali Kota Nomor 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Pasar Rakyat, yang bertujuan menciptakan pasar rakyat yang bersih, nyaman, dan berdaya saing, sekaligus menjadi penggerak perekonomian daerah. Mengacu pada teori implementasi kebijakan George C. Edwards III, buku ini menganalisis empat variabel utama: komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur organisasi, yang memengaruhi efektivitas kebijakan.
Namun, implementasi menghadapi tantangan, seperti rendahnya pemahaman pedagang terhadap peraturan akibat komunikasi yang tidak optimal, serta keterbatasan jumlah dan kualitas sumber daya manusia. Kurangnya pengawasan rutin juga menyebabkan pelanggaran yang sering terjadi, menghambat penciptaan kondisi pasar yang ideal. Selain itu, kolaborasi dengan pihak terkait seperti Satpol PP dan dinas lainnya belum berjalan efektif, sehingga tujuan peraturan belum tercapai sepenuhnya.
Buku ini menyoroti pentingnya upaya berkelanjutan dan sikap komitmen semua pihak untuk menciptakan pasar rakyat yang berfungsi optimal, dengan pelayanan prima dan lingkungan yang kondusif bagi pedagang maupun masyarakat.
