Rumah Bugis telah mengalami morfologi atau perubahan bentuk selama puluhan tahun. Berbagai faktor yang menyebabkan hilangnya identitas rumah Bugis yang sesunggunya berdasarkan Lontara atau tradisi yang telah diyakini turun temurun, adalah karena masyarakat tidak mema-hami lagi filosofi dan makna rumah Bugis. Pengaruh pertumbuhan teknologi yang semakin cepat dan mudah dalam mebangun rumah membuat rumah Bugis mengalami pergese-ran makna dan bentuk. Untuk mengantisipasi kehilangan identitas dari rumah suku Bugis, maka perlu usaha mengembalikan identitas arsitektur rumah Bugis ditengah perkembangan teknologi yang terus menggempur budaya fisik Suku Bugis. Buku ini hadir untuk menggali makna secara mendalam untuk menampilkan identitas rumah Bugis yang sesungguhnya diantara pergeseran nilai di era modern ini.
Dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan Morphological Approach dan Behaviour Approach dan Architectural Approach. Morphological Approach merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui sejarah perubahan dan perkembangan bentuk rumah dan bentuk permukiman/perkampungan suku Bugis dari waktu ke waktu. Behaviour Approach merupakan bentuk pendekatan yang digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam kaitannya dengan lokal wisdom dalam membangun rumah dan membentuk pemukimannya. Sedangkan Architectural Approach adalah bentuk pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengetahui dan mengkaji budaya fisik masyarakat Bugis dalam membangun rumah dan permukimannya