Efektivitas pembelajaran belum sempurna tanpa kerja praktik. Pembelajaran yang disertai dengan praktik lebih efektif dengan persentase keberhasilan yang lebih tinggi (85%) dibandingkan dengan pembelajaran melalui teori saja (55%). Metode yang disertai dengan praktik meningkatkan pemahaman dan retensi melalui pengalaman langsung dan aplikasi praktis. Itulah sebabnya project based learning adalah metode yang bagus dijalankan, terutama untuk kelompok ilmu pengetahuan terapan.
Faktor kegagalan terbesar mapel IT adalah keterbatasan infrastruktur. Banyak sekolah di Indonesia masih kekurangan fasilitas teknologi yang memadai seperti komputer, akses internet, dan perangkat lunak yang diperlukan untuk pembelajaran IT. Sebetulnya faktor ini lambat laun pun kian hilang. Sebab kalau hanya untuk belajar beberapa aplikasi pengolah kata, foto, video, bahkan programing; smartphone pun sudah mencukupi.
Faktor yang kedua adalah kualitas SDM. Banyak guru yang masih kurang terampil dalam menggunakan teknologi dan mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran. Sebetulnya faktor ini juga lambat laun pun kian hilang, kini hampir semua orang memiliki smartphone, masyarakat semakin akrab dengan internet, dengan strategi pelatihan yang cerdas. Hal itu seharusnya meningkatkan kualitas guru IT. Dengan meningkatkan kualitas guru, maka kualitas kurikulum dan pendekatan pelajaran IT pun akan semakin berkualitas.
Buku ini membicarakan tentang peningkatan kualitas guru dan sistem pembelajaran IT yang efektif, yaitu dengan pendekatan yang lebih interaktif dan berbasis proyek. Buku ini sangat layak dijadikan sebagai pijakan awal untuk memperbaiki kualitas mapel IT di Indonesia.