Tanda baca adalah elemen penting dalam penulisan yang membantu menyampaikan makna yang jelas dan menghindari kebingungan pembaca. Salah satu tanda baca yang paling umum digunakan adalah titik. Meskipun terlihat sederhana, titik memiliki berbagai fungsi yang penting dalam struktur kalimat dan paragraf. Berikut ini adalah beberapa kesalahan penggunaan tanda titik dalam Bahasa Indonesia sehari-hari.
1. Titik setelah singkatan rupiah
Penggunaan tanda titik setelah singkatan rupiah (Rp) adalah keliru. Penulisan yang benar adalah tanpa titik dan tanpa ditambahkan spasi.
Contohnya yang keliru, antara lain Rp. 50.000,00. Adapun penulisan yang tepat adalah Rp50.000,00.
2. Titik dalam penulisan gelar
Masih sering ditemukan kesalahan-kesalahan dalam penulisan gelar akademik, terutama berkaitan dengan tanda titik. Bahkan kadang kala ada pula yang menulis gelar tanpa menggunakan tanda titik sama sekali. Apakah sobat pustaka pernah melihat penulisan gelar seperti ini: ST. atau S.Pd? Penulisan gelar ini masih keliru, ya. Penulisan yang tepat adalah seperti ini: S.T. dan S.Pd.
Contohnya Arif Daud, S.H., M.H.
Nah, aturan penulisan gelar ini sebenarnya bisa dibaca lebih jelas dalam Permenristekdikti Tahun 2018 No.59 Bab 3 Pasal 20 tentang Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar.
3. Titik di akhir judul dan subjudul
Penambahan tanda baca titik diakhir judul dan subjudul kadang masih sering dilakukan oleh penulis. Padahal dalam EYD V sudah diatur bahwa penggunaan tanda titik di akhir judul atau subjudul itu tidak tepat.
Baca juga: Bagian dan Tips Menulis Prakata pada Buku
4. Titik di belakang angka terakhir dalam penulisan judul tabel, bagan, grafik, atau gambar
Perhatikan penulisan judul tabel, bagan, grafik, dan gambar berikut ini:
Gambar 1.1. Ruang Diskusi
Tabel 2. Nama dan Asal Daerah Peserta
Grafik 5. Peningkatan Penjualan Bulan Maret
Bagan 3. Alur Penelitian
Berdasarkan aturan penggunaan tanda baca titik dalam EYD V, penggunaan tanda titik pada penulisan judul tabel, bagan, grafik, atau gambar masih keliru. Penulisan yang tepat adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Ruang Diskusi
Tabel 2 Nama dan Asal Daerah Peserta
Grafik 5 Peningkatan Penjualan Bulan Maret
Bagan 3 Alur Penelitian
5. Titik setelah singkatan Jalan
Penulisan yang tepat adalah menambahkan tanda baca titik setelah singkatan Jl. Misalnya Jl. Cempaka, Jl. Anggrek.
6. Menambahkan titik di belakang alamat penerima surat serta tanggal surat.
Contoh penggunaan tanda titik yang keliru:
Yth. Penerbit Bintang Semesta Media.
Jl. Meredan No. F01.
Kabupaten Sleman.
DIY.
Contoh penggunaan tanda titik yang tepat, yaitu
Yth. Penerbit Bintang Semesta Media
Jl. Meredan No. F01
Kabupaten Sleman
DIY
7. Menggunakan tanda titik untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan yang tidak menunjukkan jumlah
Contohnya keliru adalah Baca materi di halaman 1.111. Penulisan bilangan ribuan pada kalimat tersebut seharusnya tidak menggunakan titik karena tidak menunjukkan jumlah. Maka penulisan yang tepat adalah Baca materi di halaman 1111.
8. Menggunakan tanda titik dalam penulisan angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam perincian.
Contoh yang keliru antara lain:
1). Bahan utama yang digunakan, antara lain,
a). daging sapi,
b). merica,
c). bawah putih, dan lain-lain.
Contoh penggunaan tanda titik yang tepat, antara lain,
1) Bahan utama yang digunakan, antara lain,
a) daging sapi,
b) merica,
c) bawah putih, dan lain-lain.
Demikianlah beberapa kesalahan umum penggunaan tanda titik dalam Bahasa Indonesia sehari-hari. Penting untuk memahami aturan penggunaan tanda baca ini agar kita dapat menulis dengan jelas dan efektif.