Aceh memiliki keistimewaan dalam tiga hal, yaitu adat, pendidikan, dan agama. Dalam bidang agama, Aceh dikenal dengan sebutan Serambi Makkah, karena perkembangan agama Islam yang cukup menonjol dan penerapan sistem pemerintahan dengan mengacu pada syariat Islam. Begitu juga dengan kesenian yang berada di Aceh, salah satunya seni tari yaitu Tari Likok Pulo Aceh salah satu tari tradisional Aceh yang berkembang dengan syariat Islam.
Tari Likok Pulo berkembang di kawasan Pulo Breuh di kecamatan Pulo Aceh, sebagai salah satu tarian tradisional memiliki gerakan yang unik dan menarik. Tarian Likok Pulo ditarikan oleh 12 laki-laki. Tarian ini sebagai media pengembangan dakwah Islam di masa era kesultanan Aceh diciptakan oleh ulama pendatang dari Arab yang menetap di desa Ulee Paya. Masyarakat tetap melindungi dan melestarikan tari Likok Pulo dengan tidak bergeser keberadaan nilai-nilai tradisinya. Salah satu peran masyarakat dalam melestarikan kesenian yang ada di Aceh yaitu tari Likok Pulo Aceh ditunjukkan oleh sanggar Tuan Di Gugop, yang berorientasi pada pelestarian kesenian-kesenian tradisi. Dari keseluruhan Tari Likok Pulo memiliki nilai-nilai yang sangat penting untuk mengedukasikan masyarakat untuk menjalankan ajaran Allah Swt.
