Buku ini membahas tentang strategi pendidikan antikorupsi yang dilakukan secara langsung kepada keluarga (lingkar pertama); sekolah, organisasi lingkungan, organisasi agama (lingkar kedua); dan kultur masyarakat (lingkar ketiga). Strategi pendidikan antikorupsi yang diimplementasikan selama ini di berbagai instansi dan lembaga pendidikan masih belum dapat mengurangi tindakan korupsi di Indonesia. Perilaku koruptif dipicu oleh perilaku hidup boros maupun koruptif dalam kehidupan keluarga dan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dari keluarga. Oleh karena itu, perlu adanya implementasi pendidikan antikorupsi dalam keluarga. Agar pendidikan antikorupsi berhasil dengan baik, maka diperlukan strategi yang tepat dan efektif kepada keluarga.
Menu
