Hadirinya buku ini berupaya memotret wajah Indonesia yang diberkahi dengan berbagai keberagaman mulai dari suku, agama, budaya, dan adat istiadat. Sebab, masyarakat majemuk di Indonesia berpotensi memiliki harmonisasi dan toleransi namun juga dapat menjadi rawan konflik sosial. Ada banyak konflik sosial yang disebabkan oleh suku, agama, dan kesenjangan ekonomi, hal ini dapat mengancam keberlangsungan hidup bersama. Namun masyarakat Indonesia memiliki pegangan yang kuat dengan moto “Bhineka Tunggal Ika”. Oleh karena itu tumbuhnya kesadaran antar masyarakat akan pentingnya toleransi, saling menyayangi, saling menghormati dan saling menghargai bisa diwujudkan melalui pendidikan.
Dalam konteks ini, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mengupayakan penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural kepada mahasiswa sebagai salah satu upaya meminimalisasi konflik-konflik, salah satunya melalui bahan ajar mata kuliah Bahasa Inggris. Di perguruan tinggi, bahan ajar bahasa Inggris masih bertujuan umum, sementara bahan ajar bahasa Inggris untuk tujuan tertentu (ESP) masih sangat terbatas. Terlebih bahan ajar bahasa Inggris yang memuat nilai-nilai multikultural, belum didapatkan. Padahal tujuan akhir pendidikan nasional adalah berlangsungnya pendidikan yang berkeadilan. Disamping itu proses pembelajaran bahasa Inggris harus diikuti dengan cara (etika, kesantunan, dan budaya) dalam menuturkan bahasa.
Secara umum, buku ini menguraikan tentang model bahan ajar bahasa Inggris berbasis nilai multikultural di perguruan tinggi. Sedangkan secara khusus memuat tentang: Pertama, analisis kebutuhan (needs analysis) bahan ajar bahasa Inggris berbasis nilai multikultural di perguruan tinggi. Kedua; analisis Bahan ajar Bahasa Inggris di Perguruan Tinggi, Ketiga; desain bahan ajar bahasa Inggris berbasis nilai multikultural di perguruan tinggi, dan Keempat: tingkat validitas dan efektifitas bahan ajar bahasa Inggris berbasis nilai multikultural di perguruan tinggi.