Saat ini berdasarkan kajian ilmiah, bisa dipastikan pada sebagian besar korporasi, organisasi dan birokrasi di dalamnya sedang hidup 3 generasi sekaligus, mereka adalah Generasi X, Generasi Y atau kita sebut sebagai Generasi Kolonial dan Generasi Z atau Generasi Millennial.
Terhadap esensi dan fungsi Kepemimpinan tidak ada yang berubah signifkan, namun yang pasti berubah adalah bagaimana Leader dan Manager mampu men-deliver kepemimpinan yang relevan untuk Generasi Millennial yang jumlahnya semakin meningkat dan mereka yang akan meneruskan tampuk kepemimpinan pada masa depan yang keadaan dan tantangannya sangat berbeda dengan situasi saat ini.
Memang benar telah terjadi Gejala Jurang Kepemimpinan atau Leadership Gap Syndrome yang menganga lebar, yaitu Ketika Generasi Kolonial memaksakan secara sengaja atau menggunakan secara tidak sengaja, Gaya Kepemimpinan “Kolonial” yang sudah “usang” dan tidak relevan atau tidak cocok kepada Generasi Millennial, berdampak kepada terjadinya friksi atau gesekan antara atasan dan tim, dan ketika mereka gagap dan gagal mengatasinya friksi tersebut membesar menjadi konflik, dan konflik inilah yang mengganggu Fungsi dan Produktifitas Kepemimpinan.
Selalu ingat jika Pemimpin gagal paham mengenal dan mendiagnosa Leadership Gap Syndrome, ada kemungkinan besar akan terjangkiti Leadership Gap Syndrome dengan sadar atau tidak sadar, dan jika itu terjadi maka bisa jadi Leadership Gap Syndrome tersebut semakin parah menuju stadium kronis, dan jika ini terjadi maka pemimpin tersebut akan berubah wujud menjadi Leaders Who Destroy dan jika pemimpin sudah menjadi Leaders Who Destroy bisa dipastikan dia akan gagal menghasilkan #BIGBUSINESS.
Millennial Leadership Skill yang dikembangkan di buku ini menyajikan, Teknik mendeteksi Leadership Gap Syndrome sekaligus wawasan Terapi mengatasi Leadership Gap Syndrome, sehingga pemimpin akan terus relevan dengan perubahan jaman dan kepemimpinan mereka semakin produktif menumbuhkan karyawan dan bisnis yang dipimpinnya.
