Kau dan aku terekam, tak terelakkan
di dalam candra sangkala;
siapa pula yang kuasa melawan?
Buku ini berisi puisi-puisi hasil perenungan dan penghayatan Resna Anggria terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di dalam hidup. Puisi, baginya, adalah sebuah katarsis untuk menyampaikan beragam emosi yang terlalu rumit untuk diekspresikan dalam bentuk yang lain. Namun, lebih dari itu, puisi juga yang mengingatkannya akan esensi merasa—hal yang menjadikan kita manusia.
Puisi-puisi ini kiranya bisa membantu kita untuk terus mengingat eksistensi manusia yang terdalam. Di tengah dunia dengan segala kerunyaman juga kemuramannya, puisi adalah suatu jalan pulang yang membantu kita kembali menjadi manusia: merasakan duka, sukacita, melepas, juga mencinta. Dan, tidak ada yang pernah salah dari hal itu.