Luaran klinis pasien berhubungan dengan kemampuan penalaran klinis tenaga kesehatan. Penalaran klinis yang buruk dapat menimbulkan luaran klinis pasien yang buruk seperti kesalahan diagnosis, dan kesalahan pemberian tata laksana. Keterlambatan mendeteksi perburukan kondisi pasien dan kurangnya respons tanggap dalam situasi kritis juga berhubungan dengan rendahnya penalaran klinis tenaga kesehatan. Hal ini membuat penalaran klinis menjadi faktor penentu utama kompetensi dan keahlian klinisi.
Kemampuan penalaran klinis adalah keterampilan untuk mengintegrasikan pengetahuan dan pemeriksa dengan informasi klinis dan pasien, sehingga merepresentasikan permasalahan klinis yang ada pada pasien. Kemampuan ini melibatkan proses kognitif kompleks dalam mengevaluasi suatu permasalahan klinis yang meliputi proses diagnosis berdasarkan gejala dan tanda yang ada pada pasien, menentukan tata laksana yang akurat serta menentukan prognosis dan suatu permasalahan klinis yang dialami pasien. Semua proses kognitif yang terlibat dalam membangun penalaran klinis ini merupakan kemampuan yang perlu dilatih sejak mahasiswa belajar di universitas dan diasah terus-menerus.
Buku Clinical Reasoning: Prinsip dan Implementasi pada Pendidikan Profesi Kesehatan ini menjelaskan mengenai komponen dan faktor yang memengaruhi penalaran klinis dan berpikir kritis,konsep penalaran klinis, metode pembelajaran penalaran klinis, dan metode penilaian pembelajaran klinis. Buku ini berisi empat bab yang sangat lengkap untuk membantu pembaca lebih memahami mengenai penalaran klinis yang dibutuhkan di profesi kesehatan.