Konsumsi energi listrik bersumber dari renewable energi masih sangat kecil. Lebih dari 80% sumber energi listrik dari sebuah power plant (pembangkit) berasal dari bahan bakar fosil. Jumlah pembangkit listrik yang sumbernya berasal dari energi air masih sangat kecil, yakni kurang dari 10%.
Padahal keberadaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi listrik kian menipis, selain itu tidak ramah lingkungan, dan tidak dapat diperbaharui. Salah satu cara mengurangi ketergantungan pembangkit listrik terhadap bahan bakar fosil adalah dengan meningkatkan jumlah pembangkit listrik yang sumber energinya dapat diperbaharui seperti air, biomassa, dan energi matahari. Diantara sumber energi terbarukan adalah tenaga air (hydropower). Tenaga air merupakan sumber energi terbarukan yang sangat ekonomis dan reliable.
Melalui media pembelajaran micro hydropower plant berbasis alat praktikum ini bisa memberikan pengalaman dan meningkatkan pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar energi yang dihasilkan dari sebuah pembangkit ramah lingkungan micro hydropower plant.
Views: 2,213
Menyukai ini:
Suka Memuat...

Buku Power Plant dan Aplikasinya membahas tentang energi terbaru dan energi tidak terbarukan. Untuk energi terbarukan mencakup energi tenaga air, energi tenaga uap, energi panas bumi, energi angin dan energi surya, serta penggunaannya di rumah-rumah dan untuk UMKM skala kecil. Di dalam buku ini juga membahas hal-hal yang diperhatikan dalam…

Perubahan iklim akibat perubahan pola hidup manusia dan pemanfaatan sumber energi berbasis energi fosil menyebabkan akumulasi emisi gas rumah kaca yang mengancam keberlanjutan kehidupan umat manusia. Dampak kerusakan yang telah terjadi dan akan terus berlanjut, telah menyadarkan para ilmuwan serta para pemimpin dunia untuk mengambil langkah politik yaitu melalui kesepakatan…

Proses pengeringan merupakan salah satu metode pengolahan hasil pertanian pascapanen yang dapat diterapkan untuk mengawetkan produk pertanian. Pengawetan ini bertujuan untuk menjaga kualitas produk agar terhindar dari kontaminasi mikroorganisme dan jamur penyebab kebusukan dan kehilangan pangan pascapanen pada produk pertanian. Hal ini juga selaras dengan program Sustainable Development Goals (SDGs)…