Memudahkan Menulis Menggunakan Premis Fiksi Non-fiksi
Pengalaman, perjalanan, penelitian, hasil bacaan, dan semua yang pernah dijalani dalam hidup pasti akan terasa menarik untuk dituliskan. Namun, sebelum memulai untuk menuliskannya terkadang ada rasa bimbang harus menulis dari mana. Membuat kerangka tulisan bisa menjadi salah satu hal yang patut dicoba ketika menemui kebuntuan tersebut.
Kerangka tulisan diperlukan untuk memetakan sejauh mana sebuah tema akan dibahas. Selain itu, kerangka tulisan juga bisa memudahkan penulis dalam membuat target karangan. Salah satu bentuk kerangka tulisan yang bisa dicoba adalah dengan membuat premis tulisan atau premis buku.
Berikut Penjelasannya:
Premis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki pengertian yaitu kalimat atau proposisi yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dalam logika. Istilah premis muncul dalam proses perencanaan penulisan sebuah buku. Premis buku merupakan bahasan yang akan diulas pada tulisan kali ini.
Istilah premis buku dapat dijumpai di buku 13 mantra Menulis Fiksi karya Imperial Janthee. Pada mantra pertama dijelaskan mengenai apa itu premis buku. Berdasarkan istilah, frasa premis buku memiliki pengertian yang senada dengan definisi premis itu sendiri. Premis buku adalah intisari cerita atau pembahasan dalam satu kalimat saja. Jadi, dalam sebuah premis buku baik itu fiksi maupun non-fiksi adalah sebuah kalimat yang berisi intisari dari apa yang akan disampaikan di dalam buku yang dirancang oleh penulis tersebut. Premis buku berfungsi sebagai kerangka awal dalam menciptakan sebuah buku. Adanya premis buku tersebut mampu mengarahkan penulis kepada tujuan kepenulisannya.
Terdapat perbedaan antara premis buku fiksi dan non-fiksi. Penjelasannya dijelaskan di bawah ini:
1. Premis buku fiksi
Untuk membuat premis buku fiksi terdapat acuan rumus yang dapat digunakan yaitu “premis=karakter utama+tujuan+halangan”. Semakin banyak halangan yang diciptakan dalam premis tersebut maka memungkinkan cerita yang panjang pula. Di bawah ini disajikan contoh premis buku fiksi (novel):
Premis Novel Latira
Karakter utama : Latira (gadis remaja)
Tujuan : ingin memiliki sahabat yang sekaligus menjadi pasangan hidupnya
Halangan : perbedaan negara antara Latira dan sahabatnya.
Premis :
“Seorang gadis remaja yang ingin memiliki pasangan hidup layaknya sahabat namun terhalang perbedaan kewarganegaraan.”
2. Premis buku non-fiksi
Lain halnya dengan premis fiksi, komposisi dari premis non-fiksi terdiri dari “jenis naskah+ tujuan+ hasil= premis.” Untuk lebih memahami bisa melihat contoh di bawah ini:
Premis Buku Antologi Folkore Kebumen
Jenis naskah : Antologi Folkore Kebumen
Tujuan : untuk setiap orang
Hasil : pembaca akan mengetahui folkore di Kebumen yang berkembang sejak dahulu hingga sekarang
Premis:
“Antologi folkore Kebumen yang belum pernah ditulis sebelumnya dan ditujukan kepada setiap orang tanpa terkecuali.”
Memudahkan Menulis Menggunakan Premis Fiksi Non-fiksi