Konsep reaksi redoks mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan ilmu kimia. Diawali dengan konsep redoks yang didasarkan atas penggabungan dan pelepasan oksigen pada abad 18, reaksi redoks berdasarkan serah-terima elektron, dan perkembangan yang terakhir yaitu reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
Peristiwa reduksi oksidasi (redoks) biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh peristiwa paku besi yang berkarat, reaksi kimia dalam baterai dan aki, apel yang berubah menjadi kecoklatan saat disimpan di udara terbuka, dan pembakaran pada gas LPG (Liquified Petroleum Gas). Selain itu, dalam konteks farmasi dan kesehatan reaksi redoks berperan penting bagi kestabilan struktur dan kenormalan fungsi myglobin dan hemoglobin dalam mengikat dan mendistribusikan gas oksigen ke sel-sel dan jaringan terutama untuk rangkaian degradasi glukosa berupa glikolisis, transport elektron, dan fosforilasi oksidatif.