Keong emas atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama golden apple snail awal mulanya berasal dari benua Amerika dan saat ini telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Keong emas telah menjadi hama penting pada tanaman padi sawah di Asia Tenggara. Keong emas dapat berkembang biak dengan cepat dan mampu bertahan hidup pada kondisi panas maupun dingin. Keong emas memiliki tentakel untuk mendeteksi makanan, memiliki dua alat pernapasan yaitu insang dan paru-paru sekaligus, serta memiliki penutup untuk menghindari predator, cangkang yang keras dan dapat menguburkan diri pada kondisi yang kering.
Cangkang keong emas mengandung fosfor dan sebagai sumber kitosan. Dagingnya mengandung protein dan mineral lainnya serta berbagai jenis asam amino. Komponen tersebut menjadi potensi keong emas untuk dimanfaatkan pada berbagai keperluan. Keberadaannya sebagai hama dapat dikendalikan dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki tanpa melibatkan pestisida yang dapat mencemari lingkungan. Buku ini memuat 7 bab yang membahas tentang penyebaran, perilaku, komposisi kimia, serta potensinya.